Tips Identifikasi Masalah Dan Tujuan Dalam Penelitian

 
Yess.. Akhirnya judul aku di acc dosen pembimbing, terus dosen pembimbing menyuruh kalian untuk mempersiapkan dan menyusun bab 1. Jedeeer... bingung apa saja yang harus ditulis dan bagaimana kerangka tulisannya ??? So.. buat kalian yang bingung dan terpana apa yang harus ditulis mungkin pada tulisan kali ini bisa menjadi tips bagi kalian untuk memberikan pencerahan dalam memulai penulisan tugas akhir kalian. Hal pertama yang penting kalian siapkan adalah masalah apa atau kenapa kalian mengambil judul tersebut ?? Nah lo... bingung kan bakal jawab dan ditulis apa ??.. Berikut tips atau urutan yang bisa kalian terapkan dan mudah-mudahan bisa membuka pencerahan pikiran kalian yang kusut..

1. Latar Belakang Masalah

Setelah kalian mendapatkan topik atau judul untuk penelitian kalian yang perlu kalian siapkan adalah latar belakang masalah. Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa masalah yang diteliti itu penting jika dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu, dan kepentingan pembangunan. Hal yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat kalian merasa sangat gelisah jika masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terjadi di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Saran baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang didapat jika masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan  apa yang didapat jika masalah tersebut di teliti. Perlu juga diuraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang akan diteliti di dalam wilayah bidang studi yang kalian jalani.


2. Identifikasi Masalah

Bukan hal yang mudah untuk mengidentifikasi suatu masalah dalam penelitian. Tidak hanya mendaftarkan sejumlah masalah, dalam kegiatan ini kalian juga harus memilih masalah yang memiliki signifikansi untuk dipecahkan. Berdasarkan pada identifikasi masalah, kalian perlu menentukan skala prioritas, yaitu menentukan masalah-masalah mana yang harus segera dipecahkan. Suatu masalah yang kalian pilih harus memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
  • Masalah menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
  • Masalah dinyatakan atau dirumuskan secara jelas (tidak ambigu)
  • Masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan implisit seperti "Tujuan penelitian ini adalah ingin menentukan apakah...".
  • Masalah dapat diuji melalui metode empiris. Artinya ada kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, dan menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan judul penelitian, masalah, atau variabel yang akan diteliti. Dari hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling terkait.



3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, dipilihlah sejumlah masalah (dua, tiga, atau empat masalah) disertai dengan penjelasan ruang lingkup masalah, baik keluasan maupun kedalamannya.

4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jadi masalah adalah kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Tapi untuk kedua hal tersebut masih berkaitan karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sulit bagi setiap kalian yang sedang meneliti. Memerlukan pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian dari para ahli terdahulu pada bidang-bidang terkait untuk merumuskan judul dan masalah. 
Berikut adalah rumusan masalah penelitian berdasarkan jenis atau sifat dari permasalahan tersebut antara lain :
  • Permasalahan bersifat deskriptif adalah permasalahan yang tidak dibandingkan atau tidak berhubungan dengan variabel lain, dalam artian hanya menggambarkan variabel.
  • Permasalahan bersifat asosiatif adalah permasalahan yang berhubungan atau berpengaruh terhadap dua variabel atau lebih.
  • Permasalahan bersifat komparatif adalah permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih.

5.  Pemilihan Masalah Penelitian

Rumusan masalah biasanya dinyatakan dalam bentuk kesenjangan atau kondisi belum atau kurang terpenuhinya sesuatu. Sebagai ilustrasi dapat dilihat contoh sebagai berikut :
  • Judul Penelitian : Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Campuran Aspal Dengan Metode Percentage Refusal Density Untuk Proyek Jalan Pada PT. Sinar Mahaputera Mandaga Bakti
  • Rumusan Masalah : Model atau cara perhitungan penentuan campuran aspal yang dapat diterapkan pada aplikasi.
  • Pertanyaan penelitian :
    • Bagaimana membuat aplikasi penentuan campuran aspal dengan metode PRD (Percentage Refusal Desinty) ?
    • Bagaimana output yang dihasilkan dari proses perhitungan melalui aplikasi ?

6. Tujuan Penelitian

Menurut Widodo (2005) tujuan dalam konteks penyusunan proposal penelitian bukanlah tujuan dalam artian untuk kepentingan apa proposal tersebut dibuat, misalkan sebagai persyaratan awal penulisan skripsi melainkan terkait dengan masalah apa yang akan diteliti.
Oleh karena itu, tujuan penelitian harus sejalan dengan masalah penelitian yang sudah diformulasikan dalam bentuk rumusan masalah. Tujuan penelitian harus dinyatakan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan.
Menurut Kuncoro (2009) Penyusunan tujuan hendaknya disesuaikan dengan urutan tujuan menurut kepentingan secara umum, baru kemudian diikuti dengan tujuan khusus. Selanjutnya memeriksa konsistensi setiap tujuan yang dibahas, baik dalam desain penelitian, analisis data, maupun bagian mengenai temuan penelitian.
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.



7. Manfaat Dan Kegunaan Penelitian

Menurut Widodo (2005)Manfaat penelitian umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu manfaat teoritis atau akademis dan praktis atau pragmatis.
  • Manfaat teoritis atau akademis berkaitan dengan suatu kontribusi penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan, serta dunia akademis. 
    • Perkembangan teori dalam hal ini berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penelitian.
    • Perkembangan ilmu pengetahuan berhubungan dengan bidang atau disiplin ilmu yang dikaji.
    • Perkembangan dunia akademis berkaitan dengan dinamika kehidupan akademis.
  • Manfaat praktis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan oleh penyelenggaraan penelitian terhadap objek penelitian, baik individu, kelompok ataupun organisasi. Kontribusi praktis harus terkait dengan bidang kajian yang diteliti.
Demikian tips dan cara indentifikasi masalah dan tujuan dalam melakukan sebuah penelitian. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan tambahan informasi dalam bidang penelitian yang dilakukan.

* Sumber Bacaan : Metodologi Riset di Bidang TI

0 Comments