Extreme Project Management

XPM (Extreme Project Management) merupakan metodologi dalam manajemen proyek yang lebih ditujukan untuk proyek yang tidak diketahui secara jelas sehingga membutuhkan metodologi yang lebih cepat, fleksibel dan lincah untuk situasi yang tidak menentu dan berubah-ubah. Sebuah proyek bersifat ekstrem jika :
  1. Requirements dan ekspektasi yang terus berubah-ubah.
  2. Waktu pelaksanaan yang sangat ketat.
  3. Suasana pendukung yang tidak tetap dan terus berubah.
  4. Self-correcting, banyak variabel dan ketidakjelasan internal maupun eksternal pada proyek maupun organisasi sponsor. Tidak ada yang mencatat dan mengarahkan.
  5. Tidak dapat diatur secara terstruktur top-down, hanya dapat dipandu dari atas dan diatur dari bawah sebagai individual, pasangan atau kelompok stakeholder yang melakukan penyesuaian untuk mengoreksi sendiri (self-correcting) selama proyek berlangsung sambil tetap mengingat hasil proyek yang diinginkan.
Dengan demikian XPM adalah seni dan pengetahuan (sains) tentang memfasilitasi dan mengelola aliran pemikiran emosi dan interaksi dengan cara memberikan hasil yang bernilai dalam kondisi yang kacau dan kompleks (keadaan yang amat cepat berubah dan sering berubah-ubah), penuh ketidakpastian dan tingkat tekanan (stress) yang tinggi.

Kontribusi XPM terhadap kesuksesan proyek dilakukan dengan tiga cara yaitu :
  1. Manajer proyek menyadari bahwa tidak mungkin melakukan penanganan terhadap ketidaktahuan dan ketidakpastian seperti cara menangani sesuatu yang telah diketahui dan pasti. Tetapi dengan melakukan koreksi sendiri secara terus menerus (real time), menangani hal itu barulah dimungkinkan.
  2. Berfokus pada komitmen untuk meraih dan mempertahankan misi proyek dengan menginspirasikan hasrat dan keyakinan di antara stakeholder kunci.
  3. XPM tidak hanya merupakan metodologi, alat bantu manajemen proyek ataupun template, tetapi juga menggunakan pendekatan holistik, berpusat pada sumberdaya manusia, humanistik, berfokus pada bisnis dan berdasarkan realita.
 XPM dapat dikatakan berhasil jika mencapai hal-hal berikut ini :
  1. Klien merasa puas dengan hasil sementara yang dicapai dan proyek berada pada jalur yang tepat.
  2. Klien merasa puas dengan hasil akhir dan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang disepakati sepanjang berlangsungnya proyek.
  3. Manfaat hasil proyek dapat dirasakan. Manfaat bisnis yang dituju dengan adanya proyek tersebut dapat terukur dan jelas.
  4. Anggota tim merasa puas selama proyek berlangsung dan berkeinginan untuk terlibat dalam proyek yang sejenis.
Sumber : Manajemen Proyek Sistem Informasi (Rudy Tantra)

0 Comments